
Di sana kita bisa ngeliat cowok dan cewek pada latihan cheers bersama. Sebenernya cowok ikutan cheerleaders udah bukan hal baru lagi. Kita aja yang kurang tahu. Ketidaktahuan itu didasarkan atas sedikitnya cowok yang ikutan cheerleaders.
Jangan salah kaprah dulu. Jumlah cheerleaders cowok didalam satu komunitas cheers emang masih kalah ketimbang jumlah cheerleaders cewek. Toh, biar kalah dalam hal jumlah, keberadaan cheerleaders cowok sangat vital dalam satu kelompok.
Kita sebagai kaum cowok punya otot-otot yang lebih kuat daripada kaum cewek. Hal inilah yang menjadi keunggulan cowok di dunia pom-pom. Ambil contoh atraksi piramida orang. Biasanya seorang cewek agak kesusahan untuk menopang berat dari teman yang naik ke atas badannya. Karena itu, atraksi piramida kerap kali nggak sukses dilakukan. Tapi, dengan adanya cheerleaders cowok masalah pondasi piramida bisa diatasi.

Walaupun punya tugas yang lumayan macho (ngangkat-ngangkat orang maksudnya), seorang cheerleaders cowok sering mendapat anggapan miring. Yaa, sering dibilang cowok feminin lah, atau yang paling gondok itu disebut banci. Karena melakukan kegiatan dengan banyak cewek.
Ini namanya salah pengertian. Walaupun bergaul dengan cewek, para cowok cheers ini masih normal kok. Malah dalam sesi latihan, nggak jarang cowok-cowok ini naksir sama temen satu timnya. Bukti yang paling otentik untuk menunjukkan kalo cowok ikutan cheerleaders itu bukan banci adalah fisiknya.
Kekuatan fisik cowok ikut cheerleaders bisa dibilang lebih kuat dibanding sama cowok yang kerjaannya cuma ngejek doang. Mereka bisa dengan gampang mengangkat badan cewek tanpa kehilangan keseimbangan. Dan juga melakukan koprol berkali-kali dengan mudah.
Malah, aksi mereka sempet menyabet Juara 4 di kompetisi cheerleaders tahunan, International Asian Open 2007, yang diadakan di Tokyo, Jepang. So, jangan heran kalo banyak cewek cantik yang berebutan cheerleaders cowok. Wah, bisa jadi cara baru buat ngegebet cewek nih! (BRIKA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar